Koneksi Antar Materi
Modul 2.1
Pembelajaran Untuk Memenuhi
Kebutuhan Murid
Oleh
Febe
Kristiyani, S.Pd.
Guru
Kelas 1 SDS Santo Leo II
Jakarta
Barat
Calon
Guru Penggerak Angkatan 7
DKI
Jakarta
Pertanyaan
1. Buatlah kesimpulan tentang apa yang
dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat
dilakukan di kelas.
2. Jelaskan
bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid
dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Jelaskan pula
bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain
di Program Pendidikan Guru Penggerak.
Jawaban
1.1 Menurut pemahaman saya pembelajaran
berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan
murid. Pembelajaran Berdiferensiasi
adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk
memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam
kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru
melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.
1.2
Pembelajaran Diferensiasi akan berhasil dilakukan di kelas jika guru dapat
mengindentifikasi kebutuhan murid dengan baik dan dapat memberikan pembelajaran
sesuai dengan identifikasi kebutuhan murid.
2.1 Pembelajaran berdiferensiasi dapat
memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang
optimal jika guru dapat memenuhi
kebutuhan murid. Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to
Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menuliskan bahwa kebutuhan belajar murid paling tidak
berdasarkan 3 aspek, yaitu:
Kesiapan belajar murid (readiness) , Minat murid ,
Profil belajar murid. Sebagai guru, kita
tentu paham bahwa murid akan menunjukkan hasil kerja atau kemampuan yang lebih baik jika tugas-tugas yang
diberikan sesuai dengan kompetensi atau keterampilan dan pemahaman yang sudah
mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar/ readiness), jika tugas-tugas
tersebut menggugah rasa keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid
(minat), atau jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja
dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).
2.2 Keterkaitan materi dalam modul
ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak yaitu:
·
Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD)
mengenai pendidikan dan pengajaran adalah bahwa pendidikan itu harus
disesuaikan dengan kondisi geografis dan minat anak dan harus dipastikan sesuai
dengan perkembangan zaman. Selain itu dalam pendidikan dan pengajaran harus dibuat menyenangkan dan tidak memaksakan
kehendak kepada kebutuhan anak. Guru hanya menuntun bukan memaksakan kehendak
anak. Relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saaat ini
masih sangat relevan terbukti dengan kurikulum pemerintah saat ini masih
menekankan pada pendidikan karakter anak dan selain itu juga menekankan pada
keterampilan anak dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya. Tujuan pendidikan menurut Ki
Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berdifrensiasi sangat sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara karena dengan
melakukan diferensiasi maka guru sedang memanusiakan manusia membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak memaksakan kehendak guru kepada
anak.
· Pembelajaran diferensiasi akan berhasil
jika guru memiliki nilai dan peran guru penggerak. Nilai-nilai guru penggerak
yaitu nilai Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif serta Berpihak pada peserta didik.
Sedangkan untuk peran guru penggerak
menjadi pemimpin pembelajaran menggerakkan komunitas praktisi mendorong
kolaborasi antar guru mewujudkan kepentingan murid.
·
Visi
dapat diibaratkan sebagai bintang penunjuk arah yang memandu penjelajah untuk mencapai
tujuannya. Penggambaran visi yang jelas tentang keadaan di masa depan dapat
membantu guru untuk merencanakan dan menyelaraskan upaya-upaya mewujudkannya. Visi
Guru Penggerak harus berpihak kepada murid karena mendidik bukanlah sekedar
pekerjaan admistratif tetapi menuntun murid untuk dapat berkembang sesuai
dengan kodratnya masing-masing. Oleh karena itu diperlukan pendekatan untuk
dapat mewujudkan visi yang berpihak pada murid. Untuk mewujudkannya dengan menggunakan
pendekatan Inkuiri Apresiatif. Inkuiri Apresiatif (IA) adalah suatu
filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif untuk
menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di
sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan (Cooperrider
& Whitney, 2005). Dengan melakukan pemebelajaran diferensiasi maka visi dan
misi yang telah disusun akan dengan
sangat mudah dilaksanakan karena visi dan misi sudah disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik.
Demikian jawaban
saya dari pertanyaan-pertanyaan pada sesi Koneksi Antar Materi Modul 2.1
Semoga dapat
bermanfaat dan mari semua guru Indonesia bergerak , belajar, berbagi dan selalu
bermakna.
Salam sehat dan
bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar