http://gurupenggerakindonesia.com/
Peran
Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (Online) dan LURING (Offline)
Menjadi Semakin Menyenangkan
Ternyata semua ketakutan yang sempat membuat saya stress
tidak semuanya terjadi, hal ini disebabkan karena sebelum awal tahun pembelajaran dimulai pihak sekolah
dan guru-guru bekerjasama menyusun program kerja mengenai pembelajaran secara
daring dan luring selain itu saya juga bersyukur karena pihak sekolah memberi
saya kesempatan mewakili sekolah untuk
mengikuti Workshop Virtual satu pekan Pelatihan Persiapan Pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan
Blended Learning yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung
Jakarta (MPK-KAJ) dengan narasumber Bapak Prof. Richardus Eko Indrajit seorang akademisi dan pakar teknologi informatika dan
sebagai salah satu anggota Pengurus Besar PGRI dan menjadi Ketua PGRI Smart Learning Center and Character (PSLCC). Melalui webinar ini pendidik yang kebingunan
dengan pembelajaran jarak jauh seperti diberi sebuah kompas yang dapat
menunjukkan arah di tengah hutan yang menyesatkan atau seperti mata air di
tengah padang gurun. Saya sebagai mendidik dilatih untuk membuat persiapan,
penyampaian dan pengevaluasian pembelajaran jarak jauh yang rasional dan
realistis. Kebingunan yang selama ini saya rasakan dapat mencair sedikit demi
sedikit dan saya bisa mulai melangkah setapak demi setapak dengan sebuah
pedoman pembelajaran tanpa kebimbangan lagi.
Setelah selesai mengikuti webinar dari MPK-KAJ, saat ini
saya juga sedang mengikuti Program Guru Belajar
seri Masa Pandemi Covid-19 dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kemdikbud, program ini merupakan
program pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru dan tenaga
kependidikan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh yang sesuai dengan kondisi
khusus pada masa pandemi Covid-19.
Melalui program belajar ini saya semakin dibekali dengan ilmu yang cukup
menguatkan dalam menyusun pembelajaran
yang menyenangkan buat peserta didik
yang dipercayakan kepada saya. Program ini memiliki tujuan supaya pendidik dapat
memahami beberapa konsep, yaitu:
1. Konsep Pembelajaran Jarak Jauh
2. Konsep Kurikulum pada Kondisi Khusus
3. Konsep Asesmen Diagnosis Awal
4. Konsep Asesmen Diagnosis Berkala
5. Model Pembelajaran Jarak Jauh
6. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Nah, saat ini kita sedang membicarakan
tentang peran teknologi terkini dalam membuat pembelajaran daring (online) dan
luring (offline) menjadi semakin menyenangkan dan ini sangat menarik perhatian
saya sebagai pendidik yang telah mengalami sendiri proses menyusun sebuah pembelajaran.
Saya akan berbagi pengalaman bagaimana saya menggunakan teknologi terkini
untuk membuat pembelajaran daring
(online) dan luring (offline) menjadi semakin menyenangkan bagi peserta didik
saya.
Sebelum kita membahas lebih jauh
tentang teknologi terkini yang bisa kita gunakan untuk pembelajaran yang
menyenangkan, kita akan meluruskan
terlebih dahulu dari definisi
pembelajaran jarak jauh yang sering disalah artikan oleh sebagian besar
masyarakat kita, terutama selama masa darurat pandemi Covid-19, Pembelajaran
jarak jauh seringkali disalah artikan sebagai pembelajaran daring atau online saja. Padahal sebelum ada pandemic Covid-19. Kemdikbud sudah menyelenggarakan
pembelajaran jarak jauh melalui Universitas Terbuka. Universitas ini adalah
salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar jarak jauh dan
terbuka.
Jika selama ini
banyak yang sering salah mengartikan pembelajaran jarak jauh lalu apa arti yang
sebenarnya dari pembelajaran jarak jauh? Definisi dari pembelajaran jarak jauh
adalah pembelajaran yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi
dan komunikasi, dan/atau media lain. Sedangkan untuk Model pembelajaran jarak jauh ada tiga yaitu:
1. LURING
(Luar Jaringan) artinya tidak terhubung
dengan jaringan elektronik atau digital.
Misal:
menggunakan radio, televise, modul belajar mandiri, lembar kerja, bahan ajar
cetak, alat peraga dan media belajar dari benda di lingkungan sekitar.
2. DARING
(Dalam Jaringan) artinya terhubung dengan jaringan elektronik atau digital.
Misal:
menggunakan aplikasi untuk pembelajaran, menggunakan LMS (Learning Management
Service)
3. Terpadu (BLENDED) memadukan Daring dan Luring
·
Menggunakan
aplikasi untuk pembelajaran, menghadirkan interaksi dengan guru secara
luring/daring, menerapkan system sinkron dan asinkron dalam pembelajaran.
Sinkronus, yaitu terjadi interaksi langsung antara pendidik dan
peserta didik karena waktu pembelajaran yang sama.
Asinkronus, yaitu tidak terjadi langsung antara pendidik dan
peserta didik karena waktu pembelajaran yang berbeda.
Lalu bagaimana pendidik dapat membuat peran teknologi
terkini untuk menjadikan pembelajaran jarak jauh menjadi semakin
menyenangkan? Ada banyak langkah yang bisa dilakukan oleh pendidik untuk
membuat sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan berikut ini adalah
langkah-langkah membuat pembelajaran yang menyenangkan:
1. Pendidik harus mengenali
terlebih dahulu karakteristik peserta didik sebelum melakukan pembelajaran jarak jauh. Gunakan
Google Formulir untuk mengumpulkan informasi untuk mengetahui kondisi ekonomi, pekerjaan
orang tua, teknologi yang dimiliki, dan
lingkungan rumah peserta didik.
2. Menyusun rencana pembelajaran
dengan melihat ulang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan
digunakan pada tiap muatan pelajaran, lalu menyusun indikator, menetapkan
tujuan dari pembelajaran, memilih strategi, sumber belajar media dan teknologi,
model pembelajaran merencanakan asesmen (penilaian)
yang akan digunakan.
Pendidik dapat membagi waktu
pembelajaran seperti ini saat menyusun rencana pembelajaran:
Kegiatan |
Materi |
Alokasi waktu |
Teknologi yang digunakan |
Pembukaan |
Pembiasaan: Berdoa, Memberi
salam, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Literasi, apersepsi, penyampaian tujuan
dan kegiatan belajar yang akan dilakukan sehari |
2
jp x 20 menit |
Zoom Meet
atau Google Meet |
Inti |
Penanyangan
Video Pembelajaran |
5 jp x 20
menit |
Classroom |
Menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru |
offline |
||
|
Mengirimkan
hasil belajar ke classroom |
Classroom |
|
Penutup |
Evaluasi
kegiatan yang telah dilakukan Tanya jawab
mengenai materi yang telah dipelajari Menyimpulkan
pembelajaran Pesan moral Penyampaian
kegiatan esok hari Berdoa
bersama |
2 jp x 20
menit |
Zoom Meet
atau Google Meet |
3. Membangun hubungan yang baik antara pendidik,
peserta didik dan orang tua/wali murid. Secara berkala pendidik membuka ruang
untuk peserta didik dan orang tua menyampaikan kendala yang dialami saat
pembelajaran jarak jauh.
Beberapa contoh cara membuka ruang dengan
orang tua, yaitu:
·
Kuesioner melalui google formulir untuk orang tua
dan peserta didik.
· Pertemuan orang tua atau kegiatan parenting secara rutin melalui Zoom Meet
atau Google Meet
· Ruang konsultasi pribadi bagi orang tua dan peserta
didik melalui WhatsApp melalui chat atau video call
4. Pendidik harus terus mau meningkatkan
kompetensi diri dengan cara terus belajar. Sumber belajar yang bisa membantu pendidik
yaitu:
·
Kepala Sekolah atau pihak sekolah.
·
Teman sejawat, teman guru yang telah mempraktekkan
pembelajaran dan berhasil bisa dijadikan sumber belajar.
·
Mengikuti Webinar atau pelatihan secara online.
·
Belajar mandiri melalui Youtube atau Blogger
Demikian
sedikit pengalaman yang bisa saya sampaikan, kesimpulannya pendidik harus
bersahabat baik dengan teknologi untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan.
Saya akan menutup tulisan ini dengan sebuah kata-kata bijak yang saya peroleh
saat mengikuti webinar “Peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi tetapi
guru yang tidak mau menggunakan teknologi akan tergantikan”.
Pendidik Indonesia Tetap semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar