Sabtu, 24 Oktober 2020

Peran Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (Online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan

 






http://gurupenggerakindonesia.com/




Peran Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (Online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan

 Di awal tahun pelajaran 2020 – 2021 saya mengalami stress. Rasa takut, kuatir dan bingung menghinggapi otak saya. Banyak hal yang belum terjadi membuat saya menjadi ketakutan.  Saya adalah seorang pendidik  kelas rendah tepatnya kelas satu Sekolah Dasar. Ketakutan dimulai ketika saya  membayangkan harus mengajar peserta didik yang selama ini belum pernah saya kenal, dan saya tidak bisa memperoleh informasi tentang karakter peserta didik karena mereka  dari sekolah asal yang berbeda-beda dan tentu saja saya tidak memiliki kontak guru mereka sebelumnya. Belum lagi saat saya membayangkan  orangtua/wali murid yang pasti akan menyerang saya dengan segala pertanyaan mengenai pelaksanaan pembelajaran daring. Sebagai seorang pendidik di tengah pandemic, saya merasa sangat “nol”dalam membuat pembelajaran daring. Kata “nol” yang saya maksud memiliki arti saya tidak memiliki pengetahuan mengenai pembelajaran daring.  Pengalaman saya mengajar selama bertahun-tahun di bidang pendidikan dan kemampuan IT yang saya miliki belum mampu  memberikan pengajaran yang menyenangkan buat peserta didik  yang saya ampu.

Ternyata semua ketakutan yang sempat membuat saya stress tidak semuanya terjadi, hal ini disebabkan karena sebelum  awal tahun pembelajaran dimulai pihak sekolah dan guru-guru bekerjasama menyusun program kerja mengenai pembelajaran secara daring dan luring selain itu saya juga bersyukur karena pihak sekolah memberi saya  kesempatan mewakili sekolah untuk mengikuti Workshop Virtual satu pekan Pelatihan Persiapan  Pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan Blended Learning yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (MPK-KAJ) dengan narasumber Bapak Prof. Richardus Eko Indrajit seorang akademisi dan pakar teknologi informatika dan sebagai salah satu anggota Pengurus Besar PGRI dan menjadi Ketua PGRI Smart Learning Center and Character (PSLCC). Melalui webinar ini pendidik yang kebingunan dengan pembelajaran jarak jauh seperti diberi sebuah kompas yang dapat menunjukkan arah di tengah hutan yang menyesatkan atau seperti mata air di tengah padang gurun. Saya sebagai mendidik dilatih untuk membuat persiapan, penyampaian dan pengevaluasian pembelajaran jarak jauh yang rasional dan realistis. Kebingunan yang selama ini saya rasakan dapat mencair sedikit demi sedikit dan saya bisa mulai melangkah setapak demi setapak dengan sebuah pedoman pembelajaran tanpa kebimbangan lagi.

Setelah selesai mengikuti webinar dari MPK-KAJ, saat ini saya juga sedang mengikuti Program Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, program ini merupakan  program pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru dan tenaga kependidikan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh yang sesuai dengan kondisi khusus pada masa pandemi Covid-19.  Melalui program belajar ini saya semakin dibekali dengan ilmu yang cukup menguatkan  dalam menyusun pembelajaran yang menyenangkan buat  peserta didik yang dipercayakan kepada saya. Program ini memiliki tujuan supaya pendidik dapat memahami  beberapa konsep, yaitu:

1. Konsep Pembelajaran Jarak Jauh

2. Konsep Kurikulum pada Kondisi Khusus

3. Konsep Asesmen Diagnosis Awal

4. Konsep Asesmen Diagnosis Berkala

5. Model Pembelajaran Jarak Jauh

6. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Nah, saat ini kita sedang membicarakan tentang peran teknologi terkini dalam membuat pembelajaran daring (online) dan luring (offline) menjadi semakin menyenangkan dan ini sangat menarik perhatian saya sebagai pendidik yang telah mengalami sendiri proses menyusun sebuah pembelajaran. Saya akan berbagi pengalaman bagaimana saya menggunakan teknologi terkini untuk  membuat pembelajaran daring (online) dan luring (offline) menjadi semakin menyenangkan bagi peserta didik saya.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang teknologi terkini yang bisa kita gunakan untuk pembelajaran yang menyenangkan,  kita akan meluruskan terlebih dahulu  dari definisi pembelajaran jarak jauh yang sering disalah artikan oleh sebagian besar masyarakat kita, terutama selama masa darurat pandemi Covid-19, Pembelajaran jarak jauh seringkali disalah artikan sebagai pembelajaran daring atau online saja. Padahal sebelum ada pandemic Covid-19. Kemdikbud sudah menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh melalui Universitas Terbuka. Universitas ini adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia  yang menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka.

Jika selama ini banyak yang sering salah mengartikan pembelajaran jarak jauh lalu apa arti yang sebenarnya dari pembelajaran jarak jauh? Definisi dari pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi, dan/atau media lain. Sedangkan untuk Model  pembelajaran jarak jauh ada tiga yaitu:

1.   LURING  (Luar Jaringan) artinya tidak terhubung dengan jaringan elektronik atau digital.

     Misal: menggunakan radio, televise, modul belajar mandiri, lembar kerja, bahan ajar cetak, alat peraga dan media belajar dari benda di lingkungan sekitar.

2.   DARING (Dalam Jaringan) artinya terhubung dengan jaringan elektronik atau digital.

      Misal: menggunakan aplikasi untuk pembelajaran, menggunakan LMS (Learning Management Service)

3.   Terpadu (BLENDED) memadukan Daring dan Luring

·         Menggunakan aplikasi untuk pembelajaran, menghadirkan interaksi dengan guru secara luring/daring, menerapkan system sinkron dan asinkron dalam pembelajaran.

Sinkronus, yaitu terjadi interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik karena waktu pembelajaran yang sama.

Asinkronus, yaitu tidak terjadi langsung antara pendidik dan peserta didik karena waktu pembelajaran yang berbeda.

         Setelah kita sedikit memahami definisi  dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Sekarang kita akan mempelajari terlebih dahulu apa itu teknologi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi memiliki arti: (1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; (2) keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi juga sangat berdampak pada keberlangsungan pembelajaran jarak jauh. Sebenarnya sekitar tahun 1980-an teknologi mulai menjadi bagian dalam dunia pendidikan karena dunia pendidikan mulai mengalami perubahan besar sejak saat itu. Hal ini terjadi terutama  karena berkembangnya inovasi teknologi digital yang menggabungkan perangkat keras dan lunak seperti komputer, game dan internet, serta aplikasi yang mendukungnya.

Lalu bagaimana pendidik dapat membuat peran teknologi terkini untuk menjadikan pembelajaran jarak jauh menjadi semakin menyenangkan? Ada banyak langkah yang bisa dilakukan oleh pendidik untuk membuat sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan berikut ini adalah langkah-langkah membuat pembelajaran yang menyenangkan:

1.   Pendidik harus mengenali terlebih dahulu karakteristik peserta didik  sebelum melakukan pembelajaran jarak jauh. Gunakan Google Formulir untuk mengumpulkan informasi  untuk mengetahui kondisi ekonomi, pekerjaan orang tua,  teknologi yang dimiliki, dan lingkungan rumah peserta didik.

2.   Menyusun rencana pembelajaran dengan melihat ulang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan pada tiap muatan pelajaran, lalu menyusun indikator, menetapkan tujuan dari pembelajaran, memilih strategi, sumber belajar media dan teknologi, model pembelajaran  merencanakan asesmen (penilaian) yang akan digunakan.

      Pendidik dapat membagi waktu pembelajaran seperti ini saat menyusun rencana pembelajaran:

     

Kegiatan

Materi

Alokasi waktu

Teknologi yang digunakan

Pembukaan

Pembiasaan:

Berdoa, Memberi salam, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Literasi, apersepsi, penyampaian tujuan dan kegiatan belajar yang akan dilakukan sehari

2 jp x 20 menit

Zoom Meet atau Google Meet

Inti

Penanyangan Video Pembelajaran

5 jp x 20 menit

Classroom

Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru

offline

 

Mengirimkan hasil belajar ke classroom

Classroom

Penutup

Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan

Tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari

Menyimpulkan pembelajaran

Pesan moral

Penyampaian kegiatan esok hari

Berdoa bersama

2 jp x 20 menit

Zoom Meet atau Google Meet

 

3.   Membangun hubungan yang baik antara pendidik, peserta didik dan orang tua/wali murid. Secara berkala pendidik membuka ruang untuk peserta didik dan orang tua menyampaikan kendala yang dialami saat pembelajaran jarak jauh.

      Beberapa contoh cara membuka ruang dengan orang tua, yaitu:

·         Kuesioner melalui google formulir untuk orang tua dan peserta didik.

·      Pertemuan orang tua atau kegiatan parenting secara rutin melalui Zoom Meet atau Google Meet

·       Ruang konsultasi pribadi bagi orang tua dan peserta didik melalui WhatsApp melalui chat atau video call

4.   Pendidik harus terus mau meningkatkan kompetensi diri dengan cara terus belajar. Sumber belajar yang bisa membantu pendidik yaitu:

·         Kepala Sekolah atau pihak sekolah.

·         Teman sejawat, teman guru yang telah mempraktekkan pembelajaran dan berhasil bisa dijadikan sumber belajar.

·         Mengikuti Webinar atau pelatihan secara online.

·         Belajar mandiri melalui Youtube atau Blogger

Demikian sedikit pengalaman yang bisa saya sampaikan, kesimpulannya pendidik harus bersahabat baik dengan teknologi untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan. Saya akan menutup tulisan ini dengan sebuah kata-kata bijak yang saya peroleh saat mengikuti webinar “Peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi tetapi guru yang tidak mau menggunakan teknologi akan tergantikan”.

Pendidik Indonesia Tetap semangat!              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3.1.a.8 Koneksi Antarmateri Modul 3.1

  Kesimpulan Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN Oleh Febe Kristiy...